Jumat, 11 Februari 2011

Geliat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Definisi terkini dari teknologi informasi dan komunikasi belum selaras dengan perkembangan pesat dari berbagai bentukan yang lahir dan terkait erat dengan industri teknologi informasi dan komunikasi. Mengapa demikian? Ini dapat terjadi karena tiga faktor utama yaitu,
  1. Terjadinya revolusi teknologi informasi dan teknologi komunikasi yang dikenal dengan istilah "techonological convergence" yaitu terjadinya proses dimana kedua industri ini melakukan kesamaan proses kerja dan tujuan. Sehingga menciptakan industri baru yaitu ICT (information and communications technology).
  2. Terjadinya ledakan produk dan jasa yang lahir dan berasal dari konvergensi teknologi informasi dan teknologi komunikasi dalam dekade terakhir. Ini ditandai dengan lahirnya produk dan jasa yang digunakan secara simultan baik di komputer maupun di telepon bergerak.
  3. Terjadinyakesenjangan antara hasil penelitian industri ICT dan kecepatan pertumbuhan di industri tersebut.
Satu tonggak sejarah yang terkait dengan investasi di industri teknologi informasi adalah runtutan peristiwa dotcom bubble dan dotcom crash. Runtutan peristiwa yang terjadi dari 1995-2000 ini ditandai dengan kebangkitan sektor ICT di pasar modal dunia, dimana terjadi ribuan IPO dari perusahaan di dunia ICT yang dilabel dengan istilah "technology start-up". Sehingga indeks di Nasdaq mencapai titik tertinggi pada penutupan market di 10 Maret 2000 pada 5048.62 (dotcom bubble). Kemudian dalam waktu kurang dari dua tahun, indeks ini jatuh menyentuh 1114.11 di 9 Oktober 2002 (dotcom crash).

Kini di 2011, beberapa pemikir strategis mulai melihat gelagat akan terjadinya ledakan kedua di industri ICT yang lebih dahsyat. Mengapa dahsyat?
  1. Ini tidak lagi hanya industri informasi teknologi melainkan industri ICT. Suatu penggabungan antara investasi berbasis kapasitas intelektual dan teknologi perangkat lunak (software) yaitu teknologi informasi dan investasi berbasis asset, layanan massal dan teknologi perangkat keras (hardware) yaitu teknologi komunikasi.
  2. Di dalam dunia investasi, ini merupakan kombinasi investasi terbaik antara asset-based investment, proprietary technology, research and development, dan global market. Kombinasi yang secara relatif mengalahkan nilai "competitive advantage" dari pharmaceutical industry dan oil and gas industry.
  3. Produk dan jasa industri ICT akan melekat kepada semua manusia, semua industri dan merupakan jawaban kebutuhan efisiensi dan efektifitas komunikasi data, suara dan visual dari manusia. Suatu konsep yang belakangan ini ditandai dengan istilah "triple play" (voice, data and video)
Lalu perusahaan manakah yang berperan penting di industri ICT saat ini di tingkat global? Saya yakin hampir semua dari kita sangat familiar dengan Apple, Facebook, Wikipedia, Tweeter, Google, Yahoo, Microsoft, Groupon, Zynga, Skype, Flickr dan sederetan perusahaan lainnya. Namun masih banyak lagi yang berperan penting tapi lepas dari pengamatan kebanyakan publik di Indonesia.

Di dalam artikel The Digital 100 dari Business Insider (list dari 100 perusahaan digital terbaik di dunia), ada satu hal yang patut dicermati bagi kalangan investasi dan industri di Indonesia bahwa ada 3 perusahaan digital asal Cina yang masuk di ranking 12, 15 dan 28. Lalu apa istimewanya? Taobao yang di ranking 12 diperkirakan memiliki nilai sebesar USD 1.5 milyar dan begitu pula Tudou yang di ranking 15 memiliki nilai yang sama besarnya.

Lalu apa implikasinya terhadap Indonesia?
China dan Indonesia (disamping Rusia, India dan Brazil) merupakan negara-negara emerging yang memiliki populasi tertinggi di dunia. Maka jika kita teliti lebih lanjut tentang Taobao dan Tudou, bukanlah hal yang mengejutkan jika di 2011 ke depan, akan muncul raksasa digital dari Indonesia yang memiliki populasi lebih dari 200 juta manusia.

Di majalah Time edisi 23 Agustus 2010, terdapat artikel yang ditempatkan dalam topik Global Business, artikel ini memuat liputan terhadap beberapa pemilik dari perusahaan start up di Brazil yang sepak terjangnya telah membuat mereka dianggap memiliki potensi luar biasa dengan estimasi nilai perusahaan mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta USD.

India bahkan telah lebih dulu menancapkan tonggak prestasinya di tingkat global dengan kehadiran Bangalore sebagai Silicon Valley of India.

Kembali lagi, lalu apa implikasinya terhadap Indonesia? Apa yang akan terjadi di industri ICT? Apa yang akan terjadi dengan keberadaan perusahaan terkait ICT di Bursa Efek Indonesia? Apa yang akan terjadi dengan dunia M&A (merger and acquisition di industri ICT?
  1. Industri ICT di Indonesia akan memasuki era baru dimana terjadi pertumbuhan yang tinggi dan konsisten dalam beberapa tahun mendatang.
  2. Investasi baik dari venture capital, angel investor, investment bank, private equity dan commercial bank akan mengalir deras ke industri ini.
  3. Sebagian besar dari investasi tersebut akan bermuara di Bursa Efek Indonesia baik dalam bentuk IPO dan RTO.
  4. Berbagai perusahaan terkait ICT yang merupakan perusahaan Terbuka (Tbk.) akan lebih gencar dalam melakukan kegiatan M&A sebagai cara pengembangan usaha di bidang ICT.
  5. Terkait hal tersebut maka akan banyak perusahaan Tbk terkait ICT yang akan melakukan fund raising baik melalui Right Issue, Bond issuance dan bentukan lain untuk membiayai berbagai proyek investasi mereka.
  6. Terjadi perubahan dimensi dan prioritas investasi ICT dari yang selama ini lebih terfokus ke arah infrastruktur akan mengarah kepada digital content sampai kepada rasio perimbangan sub sector yang lebih optimal.
  7. Terjadi ledakan ringan yang kemudian berubah menjadi pertumbuhan tinggi secara konsisten di dunia technology startup. Fokus dan basis produk/layanan akan bervariasi terkait education, micro finance, locally global-globally local, payment gateway, social networking, engines berbasis Bahasa Indonesia, data center, disaster recovery center dan e-commerce.
  8. Terjadi perubahan valuasi terhadap berbagai perusahaan Tbk. terkait ICT dimana perusahaan yang mampu memiliki investasi tambahan secara massive di digital content akan naik secara signifikan ditandai dengan kenaikan harga saham yang konsisten.
Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai keberhasilan di industri ICT diperlukan suatu perjuangan dan kerja keras serta dukungan dari pemerintah. Sehingga artikel ini hanyalah suatu analsis yang diharapkan dapat menjadi referensi baik pelaku industri ICT, pelaku investasi di sektor riil maupun di Bursa Efek Indonesia serta publik.

*sumber: http://www.financeindonesia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran & Kritik yg Membangun... OK!

Shalat Dhuha Terlengkap

Kali ini kita akan membahas tentang Doa Sholat Dhuha. Eh tidak hanya tentang doa sholat dhuha saja, saya juga di sini akan membahas tuntas s...