Vivanews & Republika - Jembatan Selat Sunda akan menjadi
jembatan dengan bentang tengah terpanjang di Indonesia, dan kedua di dunia.
Saat ini, bentang tengah terpanjang adalah jembatan di Italia dan kedua di
Jepang.
"Jika terealisasi, Jembatan Selat Sunda akan menggusur
posisi jembatan di Jepang," kata Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan
Umum, Djoko Muryanto, dalam seminar bertema Design and Build, Studi Kasus
Rencana Pembangunan Jembatan Selat Sunda di DPP Demokrat, Jakarta, Rabu, 22
Juni 2011.
Jembatan dengan total panjang sekitar 29 kilometer itu
dibangun menggunakan dua buah jembatan suspensi sebagai jembatan utama dengan
panjang bentang mencapai 2.500 meter. Di atas jembatan ini juga direncanakan
dapat dilewati kereta api. Rencananya, jembatan ini akan mulai dibangun pada
2014, dan membutuhkan waktu 10 tahun.
Jembatan ini penting sebagai alternatif pemecahan mobilitas
tinggi antara Pulau Jawa dan Sumatera. Jawa dan Sumatera memiliki
ketergantungan tinggi karena Sumatera sebagai sentra produksi, pengolahan hasil
bumi, dan lumbung energi nasional. Sementara itu, Jawa merupakan pendorong
industri jasa nasional.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat 80 persen
kontribusi produk domestik bruto (PDB) pada 2010 berasal dari Jawa dan
Sumatera. Namun, pelayanan transportasi barang dan jasa dengan penyeberangan
kapal ferry dinilai tidak optimal.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menyatakan
Jembatan Selat Sunda bukan hanya menjadi isu strategis, namun sebagai harapan
lama yang sudah direncanakan. Jembatan itu juga menjadi warisan generasi
Indonesia di masa depan. Menurut dia, Jembatan Selat Sunda lebih baik dibangun
terlebih dahulu sebelum jembatan RI-Malaysia dibangun.
Menurut dia, ada tiga hal penting terwujudnya proyek JSS
ini. Pertama, sebagai monumen historis bagi bangsa. Kedua, sebagai cermin
integrasi nasional, memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan
masyarakat, migrasi penduduk dan budaya serta terjadinya interaksi antara Jawa
dan Sumatera dengan segala dinamikanya.
"Ketiga, proyek ini bukan hanya tugas pemerintah, namun
juga seluruh bangsa Indonesia," ujarnya. Ide pembangunan Jembatan Selat Sunda ini awalnya diungkapkan
Prof Sedyatmo pada 1960 dan ditindaklanjuti pada 1986 dengan melakukan studi
awal yang intensif oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan
Kementerian Pekerjaan Umum. (art)
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Sekretaris Departemen Pekerjaan
Umum DPP Partai Demokrat, Bahrum Daido, mengatakan bahwa Indonesia akan
memiliki jembatan terpanjang di dunia. Hal tersebut bisa menjadi kenyataan jika
berhasil menyelesaikan pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) sepanjang 29
kilometer yang menghubungkan Provinsi Banten dan Provinsi Lampung.
"JSS rencananya akan dibangun dalam bentuk jembatan
bentang panjang atau jembatan gantung yang ditopang dua jembatan
suspensi," kata Bahrum Daido pada seminar 'Studi Kasus: Jembatan Selat
Sunda' yang diselenggarakan Departemen Pekerjaan Umum Dewan Pimpinan Pusat
Partai Demokrat (DPP PD), di Jakarta, Rabu (22/6).
Jembatan gantung terpanjang di dunia saat ini berada di
Italia dengan panjang sekitar 5,5 kilometer. Tapi jika Pemerintah Indonesia
berhasil membangun JSS, maka bentangan dalam bentuk jembatan gantung sepanjang
7,8 kilometer. Dari panjang keseluruhan Jembatan Selat Sunda (JSS) sepanjang 29
kilometer yang menghubungkan antara Provinsi Banten dan Provinsi Lampung, ada
bentangan terpanjang dalam bentuk jembatan gantung.
"Bentangan atau jembatan gantung pada JSS ini lebih
panjang dari pada jembatan gantung di Italia," katanya. Mengenai lebar jembatan dan fasilitasnya, hal tersebut belum
final karena masih ada sejumlah kajian dari pakar-pakar konstruksi. Salah
satunya menyebutkan lebarnya sekitar 60 meter. Dengan lebar tersebut, ruas jalan JSS dapat menampung empat
lajur jalan raya serta dua lajur jalan kereta atau double track di tengahnya.
Sementara, sisi paling kiri dan kanan dimanfaatkan untuk saluran pipa gas dan
air minum. "Kalau hasil kajian ini digunakan, maka JSS akan menampung
beban yang sangat berat," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran & Kritik yg Membangun... OK!